Sabtu, 07 Januari 2017

Intermezzo



TRAGEDI PULANG SEKOLAH


Umur lima tahun aku masuk sekolah TK. Aku disekolahkan di TK PEMBINA. Sekolahku lumayan jauh dari rumah. Aku masuk di TK itu bersama tetangga ku, Isti namanya. Kami satu kelas tetapi tempat duduk kami tidak bersebelahan. Selama setahun kami menjalani sekolah bersama.

Setelah lulus di TK kami masuk SD yang sama. SD N 007 nama sekolah kami. Tidak terlalu jauh dari rumah. Aku dan Isti satu kelas lagi dan lagi-lagi tempat duduk kami tidak bersebelahan. Setiap pagi kami selalu berangkat sekolah sama-sama. Terkadang kami di antar oleh ayah kami masing-masing. Begitu juga dengan pulang sekolah. Kami sering pulang sekolah bersama.

Suatu hari saat pulang sekolah. Aku dan Isti berjalan kaki menuju rumah. Dijalan kami banyak bercerita. Terkadang kami bercanda dan tertawa. Tidak beberapa jauh dari kami berdiri terlihat rumah merah yang sangat besar. Dan langkah kami pun berhenti.

“Dil, katanya dirumah itu ada anjingnya,” ucap Isti.

“Isti tau dari mana kalau rumah itu ada anjingnya?” kataku.

“Isti tau dari adik Isti,” jawabnya. “Kita lewat jalan lain aja yuk Dil, Isti takut kalau lewat situ,” ajaknya.

“Gak ah, jauh Ti kalau kita lewat jalan lain.” “Emang anjingnya besar ya?” tanyaku.

“Anjingnya kecil, tapi suka ngejar orang.” jawabnya.

Lama juga kami memutuskan mau lewat jalan mana untuk pulang. Dan akhirnya kami tetap lewat jalan itu. GukGukGuuuk!!! Terdengar suara anjing di balik pagar.

“Isti dengar gak itu anjing menggonggong?” tanyaku panik.

“Iya Dil, gimana niii!!!” jawab Isti ketakutan.

Kami sama-sama ketakutan. Kami bolak-balik untuk lihat apakah anjingnya di ikat atau di lepas. Jantung kami berdegup kencang. Tetapi kami masih sempat tertawa melihat tingkah laku kami yang kebingungan menghadapi situasi ini. Akhirnya aku memiliki ide.

“Isti, kita lari aja deh. Satu.. dua.. tigaa..” Ajakku sambil mengajak Isti lari dengan sekuat tenaga.

“Aaaaaaaaaa…..uhuk uhuk..” Teriak Isti sambil berlari. Tak berapa lama dia berhenti berlari dan malah terbatuk-batuk.

“Kamu kenapa Isti? Ada anjing?” Tanyaku kepada Isti yang tengah berhenti sambil berwajah merah.

Isti tidak memberikan jawaban dan hanya menggelengkan kepalanya. Akupun bertanya kembali.

“Kamu kenapa Isti?

Dia terbatuk-batuk lagi dan mencoba mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. Setelah di keluarkan ternya ada lalat yang ikut pada air liur Isti.

“Aaaaaaa Isti kamu nelan lalat yaaaa?” Tanyaku histeris.

“Hehe… sewaktu aku teriak dan lari tadi ada lalat memasuki mulut aku.” Jawab dia sambil malu-malu.

Kami pun melanjutkan perjalanan pulang kembali sambil tertawa. Saat tiba dirumah Isti, kami berdua menceritakan kejadian lucu yang kami alami kepada Ibu Isti. Ibu Isti juga ikut tertawa terbahak-bahak saat mendengar cerita tersebut. Itulah sepenggal dari cerita aku saat masih kecil bersama teman sebaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar