Sabtu, 01 Juli 2017

Model Pembelajaran Webbed



Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)

Dosen Pengampu : Febritesna Nuraini, S.Sos.I., M.Pd. 


Di Susun Oleh:
DEA RAHMAWATI                         1400002002
ADILA RASYADA                          1400002003
YUNI NOR VITASARI                    1400002016
RINA PUSPITA SARI                      1400002035




PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia yang  memungkinkan manusia itu tumbuh dan berkembang dengan potensi dan kemampuan serta kemauan yang dimilikinya. Berbagai upaya telah dilakukan  pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya pembangunan  dan penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana dan prasaran pendidikan,  meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi, dan sebagainya. Pemerintah terus-menerus menaruh perhatian yang besar terhadap kualitas pendidikan, yaitu ditentukannya nilai ketuntasan minimum yang harus dilakukan siswa untuk dapat  lulus dari jenjang pendidiknya.
Guru dituntut untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan berbagai model dan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir anak didik. Model pembelajaran digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, model pembelajaran juga berisikan seperangkat konsep yang sistematis yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan tertentu atau tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Maka kita sebagai calon guru di masa depan dapat memahami dengan benar apa itu model pembelajaran, dan bagaimana cara menggunakan model pembelajaran yang dipilih sehingga nanti di lapangan kita dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik. Model pembelajaran merupakan serangkaian konsep yang akan menjadikan ciri khas kita dalam proses pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah yang kami buat :
1.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran webbed ?
2.      Karakteristik apa saja yang termasuk dalam model pembelajaran webbed ?
3.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran webbed ?
4.      Bagaimana langkah dan penerapan dalam model pembelajaran webbed ?

C.    Tujuan 
Dalam penyusunan makalah ini kami memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran webbed
2.      Untuk mengetahui karakteristik model pembelajaran webbed
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran webbed
4.      Untuk mengetahui langkah dan penerapan model pembelajaran webbed
5.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah  Pembelajaran Terpadu











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)
Salah satu model pembelajaran menurut Fogarty yaitu model Webbed. Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dan atau kegiatan pengembangan. Model webbed ini sering diistilahkan dengan “jaring laba-laba”, dikarenakan bentuk rancangannya memang seperti jala atau jaring yang dibuat oleh laba-laba, dengan tema yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya. (Trianto) Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model pembelajaran webbed ini bertolah dari pendekatan tematik sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran (Resmini).
Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Dalam kegiatan pembelajaran di PAUD, tema yang ditetapkan dapat dipiliholeh guru dengan anak atau sesama guru. Kemudian setelah tema tersebut disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan tema yang telah ditentukan. Setelah itu, tema dan sub-sub tema dikembangkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung. Untuk itu, tema harus mempunyai cakupan materi yang luas dan memberi bekal bagi anak untuk belajar lebih lanjut. Contohnya anak dan guru menentukan tema misalnya binatang, maka guru mengembangkan tema binatang tersebut ke dalam sub-sub tema misalnya binatang binatang peliharaan, binatang unggas dan binatang liar. Untuk dapat menerapkannya, seorang diharapkan secara serius dan mendalam dalam memahami dan memilih tema utama yang memiliki keterkaitan materi yang relevan dapat dipadukan.
Model webbed ini lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga anak dapat memperoleh pengalaman secara konkret maupun langsung. Melalui pengalaman terseut, akhirnya anak akan memahami koonsep dan materi yang telah mereka pelajari serta dapat menghubungkan dengan konsep atau materi lainnya. Guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang berkesan agar keegiatan belajar anak lebih bermakna. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik akan membantu anak, karena sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan (holistik).

B.     Karakteristik Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)
1.      Berpusat pada anak
Model pembelajaran webbed ini lebuh banyak menempatkan anak sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan kemudahan-kemudahan pada anak untuk melakukan aktivitas belajar.
2.      Memberi pengalaman langsung
Melalui pengalaman langsung, anak dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.      Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus kegiatan pembelajaran diarah pada pembahasan tema-tema dan pengembangan dalam berbagai sub-sub tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan anak.
4.      Meyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Konsep-konsep mata pelajaran dalam suatu pelajaran disajikan dari berbagai mata pelajaran secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membanu anak dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
5.      Bersifat fleksibel
Guru dapat mengaitkan mata pelajaran dengan kehidupan dan keadaan lingkungan disekitar anak, baik itu disekolah, rumah, dan sebagainya.

6.      Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat anak
Penilaian dan evaluasi dilakukan guru yang telah disesuaikan dengan karakteristik, minat dan bakat anak. Karena pada hakikatnya setiap anak mempunyai minat dan bakat berbeda-beda.
7.      Menggunakan prinsip belajar seyara bermain, bermain seraya belajar
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas harus menciptakan suasana  dan kondisi yang menyenangkan, sehingga anak dapat bermain seraya belajar dan belajar seraya bermain.

C.    Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)

1.      Kelebihan dari model webbed (jaring laba-laba), meliputi :

a.       Model ini juga memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau berbagai gagasan yang berbeda, namun saling terkait dalam satu tema.
b.      Model jaring laba-laba relatif mudah dilakukan para guru, termasuk guru TK pemula.
c.       Model ini mempermudah perencanaan kerja tim karena semua anggota tim (guru) sebagai pengembang dapat bekerja sama untuk mengembangkan semua bidang/aspek pengembangan melalui satu tema saja sehingga tidak terjadi ketumpang tindihan dalam materi pembelajaran.
d.      Pendekatan tematik memberikan kejelasan ‘payung’ yang akan memotivasi anak maupun guru.
e.       Ada kekuatan motivasi yang berasal dari proses penentuan tema yang diminati oleh anak-anak


2.      Kekurangan dari model webbed (jaring laba-laba), meliputi :
a.       Sulit dalam menyeleksi tema.
b.      Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c.       Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep. 
d.      Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.

D.    Langkah Membuat Rancangan Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)
Dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik). Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model webbed (jaring laba-laba) yaitu:
a.       Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan   untuk masing-masing kelompok usia.
b.      Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
c.       Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema dan subtema.
d.      Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e.       Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
f.       Menyusun Rencana Kegiatan Harian.


E.     Penerapan Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)
Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Lingkungan”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
v  IPA
Sub tema : Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Anak didik diajarkan tentang macam-macam bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya energi cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar dan lain-lain.
v  Matematika
Sub tema : Mengenal bangun datar.
Anak didik diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, ban sepeda berbentuk lingkaran,  buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi panjang.
v  PKn
Sub tema : Tenggang rasa, kedisiplinan.
Anak didik diajarkan tentang bagai mana cara manusia bersikap dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial separti sikap tenggang rasa dan bekerja sama dengan orang lain.
v  Bahasa Indonesia
Sub tema : Membuat ringkasan.
Anak didik menceritakan dengan kata-katanya sendiri tentang bentuk-bentuk energi dan bentuk bangun datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.





Pengertian Kurikulum Model webbed













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam  intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu, misalnya mata pelajaran  Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, PKn dipadukan menjadi satu sehingga tercipta satu pokok pembelajaran atau tema. Maka dari itu, dengan adanya metode ini, anak didik akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Selain itu metode ini juga memiliki kelemahan-kelemahan yang harus kita perhatikan, antara lain kecenderungan pemilihan tema yang terlalu dangkal membuat materi yang kita sampaikan menjadi kurang bermanfaat bagi anak didik. Model Webbed ini akan berguna jika diterapkan pada kelas rendah karena sesuai dengan tahap perkembangan anak didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistic).











Daftar Pustaka

Rukmana, Ade. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI PRESS.
Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Jaya, Rizka Pratiwi. (2013). Pembelajaran Terpadu Model Webbed.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar